Tiba-tiba ingin menulis lagi. I knew, I'm not a good writer. Tapi di tengah kebosanan Covid-19 ini, tiba-tiba saja ingin menulis sesuatu.
11 Mei 2020, sudah hampir 4 bulan virus corona yang kemudian diberi nama resmi Covid-19 merajai headline. Entah berapa lama lagi, semua tergantung peran semua pihak; pemerintah selaku otoritas dan kita semua. Ya, kita semua. Berakhirnya wabah ini semua tergantung partisipasi aktif kita dalam mengambil setiap langkah kecil untuk mengurangi penyebaran virus; social distancing, pakai masker, rajin cuci tangan, dan stay at home sebisa mungkin.
Kira-kira bulan Januari 2020 media mulai santer memberitakan tentang merebaknya virus corona jenis baru di Wuhan, China. Kasus pertamanya sendiri mulai dilaporkan akhir Desember 2019. Para ahli memperkirakan, penularan pertama terjadi dari kelelawar ke manusia di pasar hewan di Wuhan. Pemerintah China segera mengambil langkah tegas untuk memutus rantai penyebaran virus. Wuhan diisolasi dari dunia luar. Penerbangan komersial dari dan ke Wuhan dihentikan.
Tapi apa lacur, virus sudah terlanjur menyebar ke luar Wuhan dan ke seluruh dunia. Sah, akhirnya Covid-19 menjadi pandemi. Sampai hari ini 11 Mei 2020 jam 09:58 GMT, menurut Worldometer, jumlah kasus di seluruh dunia menjadi 4,198,418.
Dunia tidak akan pernah sama lagi.
Selain dari sisi pandemi yang menjadi sorotan utama, banyak hal-hal menarik. Ada juga hal yang mengkuatirkan. Ada hal yang positif.
Yang mengkuatirkan adalah efek pandemi terhadap ekonomi. Dalam jangka pendek, yang langsung terkena dampaknya adalah masyarakat golongan bawah. Berkurangnya kegiatan ekonomi berakibat langsung pada mereka; ada yang kena PHK, dirumahkan
11 Mei 2020, sudah hampir 4 bulan virus corona yang kemudian diberi nama resmi Covid-19 merajai headline. Entah berapa lama lagi, semua tergantung peran semua pihak; pemerintah selaku otoritas dan kita semua. Ya, kita semua. Berakhirnya wabah ini semua tergantung partisipasi aktif kita dalam mengambil setiap langkah kecil untuk mengurangi penyebaran virus; social distancing, pakai masker, rajin cuci tangan, dan stay at home sebisa mungkin.
Kira-kira bulan Januari 2020 media mulai santer memberitakan tentang merebaknya virus corona jenis baru di Wuhan, China. Kasus pertamanya sendiri mulai dilaporkan akhir Desember 2019. Para ahli memperkirakan, penularan pertama terjadi dari kelelawar ke manusia di pasar hewan di Wuhan. Pemerintah China segera mengambil langkah tegas untuk memutus rantai penyebaran virus. Wuhan diisolasi dari dunia luar. Penerbangan komersial dari dan ke Wuhan dihentikan.
Tapi apa lacur, virus sudah terlanjur menyebar ke luar Wuhan dan ke seluruh dunia. Sah, akhirnya Covid-19 menjadi pandemi. Sampai hari ini 11 Mei 2020 jam 09:58 GMT, menurut Worldometer, jumlah kasus di seluruh dunia menjadi 4,198,418.
Dunia tidak akan pernah sama lagi.
Selain dari sisi pandemi yang menjadi sorotan utama, banyak hal-hal menarik. Ada juga hal yang mengkuatirkan. Ada hal yang positif.
Yang mengkuatirkan adalah efek pandemi terhadap ekonomi. Dalam jangka pendek, yang langsung terkena dampaknya adalah masyarakat golongan bawah. Berkurangnya kegiatan ekonomi berakibat langsung pada mereka; ada yang kena PHK, dirumahkan