Reuni Alumni TN 1
Pagi hari, Sabtu, 29 Juni 2013, satu demi satu alumni TN-1 memasuki Balairung Pancasila. Hari ini, 20 tahun sudah mereka meninggalkan kampus SMA Taruna Nusantara, tepatnya setelah Prasetya Alumni TN-1 pada tanggal 13 Juni 1993. Hari ini sungguh merupakan momen bersejarah bagi mereka. Dalam undangan yang antara lain ditujukan kepada mantan pamong, panitia menulis: “20 Tahun Alumni Angkatan I SMA Taruna Nusantara kembali penuhi janji, 1993-2013.” Komandan Apel Kedatangan, Letkol Pnb. Moh. Apon, Komandan Skuadron II Yogya, kesulitan mengapelkan rekan-rekannya yang masih mengalami euforia bertemu kembali rekan-rekannya.

You know, they are also kids in their hearts! Mereka bergaya juga saat difoto.
Pada saat makan siang, para alumni dan keluarga, kembali bernostalgia bagaimana makan dengan ompreng. Kesulitan kembali terjadi pada saat Avif, panitia reuni mengumumkan bagi para alumni untuk memenuhi meja depan dulu, sehingga semua meja terisi 6 orang sebelum makan mulai. Hadir juga pada kesempatan makan siang tersebut sejumlah mantan pamong: Bp. Widjongko, Bp. AS. Hidayat, Bp. Sondang Manurung, Bp. Sutarli Zain.
Sabtu malam, pagelaran wayang orang di Balairung Pancasila dilaksanakan semalam suntuk. Sesi 1 dihadirkan Ki Dedek Mawasdiri, ST, MT. Alumni TN-1 yang bekerja di perusahaan tambang di Muscat, Oman ini adalah sarjana Teknik Mesin UGM yang sejak kecil mencintai wayang serta aktif menampilkan kesesian wayang di Oman. Dedek menampilkan lakon Anom Duta sampai tengah malam dan dilanjutkan dalang Ki Medhot Sudarsono dengan lakon Raden Gondomono Luweng sampai Pk. 04.30 pagi. Ki Medhot piawai dalam menampilkan 9 tokoh secara bersama-sama, yang menunjukkan puncak ketrampilan seorang dalang. Pesan moral lakon Gondomono Luweng adalah: bagi para alumni, pada saat ingin mencapai cita-cita atau kekuasaan/posisi, tidaklah menghalalkan segala cara. Hadir pada acara resepsi Kepala LPTTN dan staf, tamu undangan, mantan istri Kepala Sekolah, Ibu Sadja Muljoredjo, mantan pamong, Bp. Sumartono dan Ibu, Bp. Suhardi, serta Bp. Sugeng Karsanto dan Ibu. Semoga tontonan wayang kulit dalam rangka reuni TN-1 ini bisa menjadi tuntunan bagi kita semua.

Letkol Pnb. Moh Apon, Komandan Skuadron II Yogyakarta sebagai Komandan Apel kedatangan alumni TN-1

Wakasekdik, Drs. YB. Suparmono, M.Si. bersalaman dengan Nurman Numaeri, Direktur PT. Niaga Handal Cemerlang, Bandung, usaha sendiri di bidang IT.

Darat, Laut, Udara, Polisi, Bea Cukai dan Camat Nabire Suwardi!

Alumni TN-1 bersama keluarga

Ki Dedek Abadi Mawasdiri menerima wayang dari Kepala LPTTN, Laksda TNI (Purn.) Yuwendi disaksikan Ki Medhot Sudarsono dan Novi, Ketua Angkatan I

Prosesi Kupat Ngluwar, mereka menarik kupat dari arah berbeda dan tersebarlah isi beras dan koin, sebagai tanda bahwa TN-1 sudah memenuhi janjinya.


Pagi hari, Sabtu, 29 Juni 2013, satu demi satu alumni TN-1 memasuki Balairung Pancasila. Hari ini, 20 tahun sudah mereka meninggalkan kampus SMA Taruna Nusantara, tepatnya setelah Prasetya Alumni TN-1 pada tanggal 13 Juni 1993. Hari ini sungguh merupakan momen bersejarah bagi mereka. Dalam undangan yang antara lain ditujukan kepada mantan pamong, panitia menulis: “20 Tahun Alumni Angkatan I SMA Taruna Nusantara kembali penuhi janji, 1993-2013.” Komandan Apel Kedatangan, Letkol Pnb. Moh. Apon, Komandan Skuadron II Yogya, kesulitan mengapelkan rekan-rekannya yang masih mengalami euforia bertemu kembali rekan-rekannya.

You know, they are also kids in their hearts! Mereka bergaya juga saat difoto.
Pada saat makan siang, para alumni dan keluarga, kembali bernostalgia bagaimana makan dengan ompreng. Kesulitan kembali terjadi pada saat Avif, panitia reuni mengumumkan bagi para alumni untuk memenuhi meja depan dulu, sehingga semua meja terisi 6 orang sebelum makan mulai. Hadir juga pada kesempatan makan siang tersebut sejumlah mantan pamong: Bp. Widjongko, Bp. AS. Hidayat, Bp. Sondang Manurung, Bp. Sutarli Zain.
Sabtu malam, pagelaran wayang orang di Balairung Pancasila dilaksanakan semalam suntuk. Sesi 1 dihadirkan Ki Dedek Mawasdiri, ST, MT. Alumni TN-1 yang bekerja di perusahaan tambang di Muscat, Oman ini adalah sarjana Teknik Mesin UGM yang sejak kecil mencintai wayang serta aktif menampilkan kesesian wayang di Oman. Dedek menampilkan lakon Anom Duta sampai tengah malam dan dilanjutkan dalang Ki Medhot Sudarsono dengan lakon Raden Gondomono Luweng sampai Pk. 04.30 pagi. Ki Medhot piawai dalam menampilkan 9 tokoh secara bersama-sama, yang menunjukkan puncak ketrampilan seorang dalang. Pesan moral lakon Gondomono Luweng adalah: bagi para alumni, pada saat ingin mencapai cita-cita atau kekuasaan/posisi, tidaklah menghalalkan segala cara. Hadir pada acara resepsi Kepala LPTTN dan staf, tamu undangan, mantan istri Kepala Sekolah, Ibu Sadja Muljoredjo, mantan pamong, Bp. Sumartono dan Ibu, Bp. Suhardi, serta Bp. Sugeng Karsanto dan Ibu. Semoga tontonan wayang kulit dalam rangka reuni TN-1 ini bisa menjadi tuntunan bagi kita semua.

Letkol Pnb. Moh Apon, Komandan Skuadron II Yogyakarta sebagai Komandan Apel kedatangan alumni TN-1

Wakasekdik, Drs. YB. Suparmono, M.Si. bersalaman dengan Nurman Numaeri, Direktur PT. Niaga Handal Cemerlang, Bandung, usaha sendiri di bidang IT.

Darat, Laut, Udara, Polisi, Bea Cukai dan Camat Nabire Suwardi!

Alumni TN-1 bersama keluarga

Ki Dedek Abadi Mawasdiri menerima wayang dari Kepala LPTTN, Laksda TNI (Purn.) Yuwendi disaksikan Ki Medhot Sudarsono dan Novi, Ketua Angkatan I

Prosesi Kupat Ngluwar, mereka menarik kupat dari arah berbeda dan tersebarlah isi beras dan koin, sebagai tanda bahwa TN-1 sudah memenuhi janjinya.

